Izzatul Islam 107.9 FM

Menebar Dakwah, Merajut ukhuwah.

Kamis, September 03, 2009

Televisi Juga Harus Islami


Coretan Kang Burhan


Televisi Juga Harus Islami


Duh gelinya hati ini. Di bulan suci ini hampir semua tayangan tivi dipenuhi banci. Memang sih mereka mencari rejeki, tetapi kenapa harus berperan menjadi banci. Mungkin karena ingin Nampak lucu, Nampak humornya, bikin ketawa dan bikin terbahak-bahak. Tapi apakah pemirsa akan mendapatkan esensi dari puasanya?

Hampir tidak ada acara ceramah agama lagi. Apakah dengan konsep yang ringan, tanya jawab atau pidato santai. Kemasan yang ada, ceramah selalu digabung dengan nyanyian, konser musik dan bahkan lawakan. Mungkin ada esensi yang bisa diambil, namun esensi itu sedikit sekali. Televisi menjadi semakin abai dengan urgensi sebuah tayangan yang mendidik. Mereka tidak melihat momen bulan puasa sebagai media yang tepat untuk menebar hidayah. Target tontonan yang laris benar-benar membuat mereka berpikir jauh dari apa yang diharapkan pemirsa muslimnya.

Televisi kita terjebak pada konsep me too dalam marketing. Bila sebuah produk tayangan dirasa laris, maka stasiun televise lainnya pasti juga akan melakukan hal yang sama. Sekarang ada asumsi bahwa tayangan yang lucu dan bisa bikin ketawa akan banyak disukai dan digemari. Alasannya hasil survey sebuah lembaga survey rating menunjukkan hasil yang demikian. Tapi apakah lembaga survey ini memang benar-benar tanpa nilai ketika melakukan surveynya?

Masyarakatlah yang seolah yang dianggap meminta tayangan komedi semacam itu. Mereka dianggap punya beban berat, tingkat stess yang tinggi, diperparah lagi dengan kondisi laper. Maka komplit sudah alasan pihak tv untuk menghibur pemirsanya. Mereka menyajikan tayangan yang seharusnya dihindari untuk ditonton di bulan suci.

Sudah saatnya media massa agak berpihak pada islam. Jangan hanya aspek rating dan perolehan iklan saja yang dijadikan pertimbangan sebuah acara. Tapi aspek edukasi terhadap umat islam yang sangat penting untuk dilakukan. Umat ini perlu untuk dijelaskan lebih lanjut tentang agamanya. Sedangkan televisi adalah media yang sangat efektif untuk menyebarkan kebaikan kebaikan tersebut.

Para pelaku media juga bisa mengambil peran dalam kancah dakwah. Mereka bisa membuat program ramadhan yang sarat akan nilai-nilai pendidikan. Bila tayangan itu nantinya membawa hidayah bagi pemirsanya, maka mereka akan mendapatkan pahala yang tiada terkira. Namun manakala yang terjadi justru sebaliknya, tayangan mereka hanya akan memunculkan sebuah kesesatan baru, maka dosa itu pun tidak akan lari kemana. Mereka lah yang akan bertanggung jawab terhadap dampak negative tayangan yang mereka selenggarakan.

Selama ini banyak orang-orang yang punya semangat tinggi dalam islam justru menghindari dunia media teve sebagai lahan dakwahnya. Sehingga hasilnya bisa kita lihat. Tidak banyak pelaku media teve yang paham terhadap islam. Sebagian besarnya justru malah menjadi pembenci islam, atau minimal tidak peduli dengan keislamannya. Kondisi inilah yang menjadi tantangan kita bersama ke depan. Ranah dakwah media tivi harus menjadi perhatian, sehingga kru media layer kaca ini mampu memberi warna yang lebih baik bagi dakwah islam di Indonesia.

[Rabu 2 September 2009, 13:56:42]

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda