Izzatul Islam 107.9 FM

Menebar Dakwah, Merajut ukhuwah.

Senin, November 09, 2009

Pak presiden, Menghadap Ke Atas Pak..

presiden_indonesia
izisfm – Pak presiden… Negri ini sakit,terseok, tertitih, dan kecapekan karena beratnya beban yang di pikul. Negri ini perlu pertolongan dan penyembuhan.
Setelah berupaya bangkit dari keterpurukan, dengan semangat yang tiada daya. Kini ia tetap berharap dalam keputus asaan, tersenyum dalam tangisan, jernih dalam kekeruhan, dan diam dalam keributan…

Lautan dan kolam pula adalah genangan airmata rakyat yang tertumpah. Dendang irama yang yang terdengar adalah jerit perih lapar dan pebderitaan panjang rakyat yang tersiksa.
Terpejamnya mata itu mungkin kejenuhan hidup seperti ini pilih untuk di tinggalkan selama-lamanya.
************
Tak beda dari pesien lemah yang datang kedukun hendak mendapatkan pertolongan. Bukan harapannya yang dijumpai lantaran justru habis-habisan diperkosa. Tentu bukan dukun yang memang jahat suka memperkosa itu disalahkan.
Negri ini pernah menghadap barat, pernah pula menghadap timur, lalu menghadap ke berbagai arah. Semuanya menghadiahkan kekecewaan dan penderitaan. Berkali negri ini terluka, namun masih juga berpaling dari Nya.
Kapankah negri yang ini  akan menadahkan tangan dan menghadapkan wajahnya ke atas???
Di sana Allah ada…. Allah yang menciptakan negri ini pak Presiden… Allah pula telah menurunkan aturan hidup terbaik…. Allah yang selalu diabai dan tidak dipedulikan… ajaran, hokum dan perintah larangan Nya.
Allah sudah mengurangkan sedikit karunia, agar perut merasakan lapar dengan sulitnya mendapatkan makanan di negri gemah ripah loh jinawi ini. Allah pula telah menyentuh tubuh negri yang lalai ini. Lalu menggerakkannya perlahan dengan sedikit goncangan dari waktu kewaktu dengan “gempa” Nya. Allah mengalirkan sedikit air dari kota ke kota membersihkan noda dan kotoran kehidupan dengan “banir” Nya.
Sentuhan demi sentuhan lembut dan usapan demi usapan, juga goyangan demi goyangan  ke tubuh negri ini  belum bisa menjadikan wajah negri ini merubah arah menghadap –Nya. Berkali negri ini terluka, namun masih juga tetap menunggu selain –Nya.
Pak Presiden, ini negri melayu…. Rumpun melayu…. Atau apa sajalah namany. Dulu kala juga ada negri yang bernama ‘Aad. Ada juga yang bernama Tsamud. ‘Aad dilenyapkan Allah dengan taufan. Tsamud dilenyapkan Allah dengan banjir. Adakah keistimewaan negri melayu untuk tidak Allah lenyapkan ketika tak mau menghadap kepada Allah. Padahal perbuatan ini menyebabkan negri-negri dahulu itu di lenyapkan Allah.
Pak Presiden, kira-kira apa yang akan pak Presiden lakukan, ketika para panglima, mentri, pejabat, dan rakyat tidak ambil perhatian pada apa yang pak Presiden ucapkan, perintahkan dan arahkan??? Apa tindakan bapak ketika dimana dan kemana saja pak Presiden berada hulubalang tidak ada yang peduli dan cuek???
Jika pak Presiden dan kita semua tidak dapat melihat bagaimana wajah Allah menyaksikan kita hambanya ini tidak menjalani hidup dengan aturan, hukum dan undang-undang allah dalam Al qur’an dan Sunnah Rasul-Nya… percayalah dan yakinlah pak Presiden… sesungguhnya Allah selalu melihat kita. Dan kelak akan memintai pertanggung jawaban.
Berulangkali negri ini menghadap ke barat, lalu ketimur dan sebaliknya… berharap dan bersandar. Berkali itu terluka namun masih juga menunggu. Kapan negri ini akn menghadap Allah. Kapan negri ini akan menjalankan hokum Al qur’an dan Sunnah.
**********
Surat ini di tulis untuk pak Presiden dan tanpa rasa pakewuh, sungkan, segan, takut atau khawatir lantaran tidak ada pangkat tersandang yang bisa di copot, tidak mungkin di pecat karena memang tidak punya jabatan. Yang seringkali keduanya membikin lidah kelu bicara benar, jari lemasmenulis, atau hati berdegup kencang pada yang di khawatiri.
Surat ini hanya apa adanya, tidak ada udang yang bersembunyai, karena memang tidak ada “batu”, yang akan di ambil atau di bagi bersama,. Tak perlu “kompromi” juga. Jadi tetap seperti surat-surat yangyang akan datang insyaAllah  pak… mengajak diri, keluarga dan sesame untuk kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah sebelum diri mengahadap Allah…
Pesan pentingnya : jangan Tanya maksud “kembali kepada Al Qur’an dan As Sunnah” kepada selain ulama’ salaful ummah. Sebab salah pada siapa bertanya sesat jawaban, nanti nggak jadi sampai kepada Allah.
Esok jari-jemari ini akan menulis lagi InsyaAllah dengan harapan mudah-mudahan bisa jadi saksi kelak jika ditanya Allah dan pasti ditanya.
Pak Presiden… kembali kepada Allah pak… pimpinlah kami dengan Al Qur’an dan As Sunnah. Rosulullah menjamin tidak akan tersesat selama-lamanya.
Cukuplah pak… dengan “berkali ku terluka masih juga ku berpaling dari-Mu”
(MA/Al Ghofiqi/izisfm)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda