Izzatul Islam 107.9 FM

Menebar Dakwah, Merajut ukhuwah.

Jumat, Oktober 23, 2009

Ariel "Tukang Jagal" Sharon, Membaik?

Keadaan tukang jagal Israel yang satu ini rupanya masih harus menahan siksaan di dunia, sampai kapan ia akan meregang nyawa?

izisfm - Ariel Sharon yang sudah hampir empat tahun dirawat di Sheba Medical Center, beberapa waktu lalu dikabarkan keadaannya sudah membaik. Adalah Dov Weisglas, teman lama sekaligus pengacara Sharon, yang mengatakannya kepada sebuah radio Israel.

"Dalam keadaan sebelum sadar dari keadaan komanya," demikian kata pria itu.

Namun, hal itu dibantah oleh dokter pribadi yang merawat Sharon pada Kamis (22/10), sebagaimana dikatakannya kepada Jerusalem Post. Dr. Shlomo Segev mengatakan, apa yang disampaikan Weisglas itu tidak benar dan hanya putra Sharon, menantunya, dan staf medis saja yang diperbolehkan melihat keadaan Sharon. Weisglas tidak termasuk di dalamnya.

Menurut keterangan Segev, sekarang ini Sharon berada dalam "keadaan vegetatif statis" dengan kerusakan otak yang parah dan dalam keadaan koma. Namun, kondisi komanya tidak terlalu mendalam, sehingga ia masih bisa membuka mata atau melihat obyek benda dan mengikuti pergerakannya.

Segev mengatakan bahwa tim medis merawat Sharon secara rutin, dan segera bertindak jika ada masalah yang ditemukan.

Tidak ada tanda-tanda dari Sharon bahwa ia "dalam tahap keadaan akan bangun." Segev mengatakan, "Belum ada perbaikan."

Ariel Sharon terkena stroke pada 18 Desember 2005 ketika ia beraktivitas di kantornya. Setelah itu kondisinya langsung koma hingga sekarang. Awalnya ia dirawat di Hadassah University Medical Center, kemudian dipindah ke Sheba. Sejak itulah sering merebak desas-desus yang mengatakan bahwa keadaan Sharon mulai membaik. Padahal kenyataannya justru sebaliknya.

Dokter pribadi Sharon itu menyatakan bahwa dirinya tidak bisa memperkirakan berapa lama lagi situasi seperti ini akan berlanjut, sebelum akhirnya Sharon mati. [di/jp/www.hidayatullah.com]

NAMRU, Virus dan Kursi Menkes

Terpilihnya Endang sebagai Menteri Kesehatan menimbulkan tanda tanya bagi menteri kesehatan sebelumnya Siti Fadilah Supari. “Dia (Endang) adalah mantan pegawai NAMRU. Dia memang sekarang ini tidak mempunyai jabatan khusus sebagai peneliti biasa," ucapnya dalam wawancara di sebuah stasiun televisi.

Saat menjabat, Siti memang dikenal sangat vokal terhadap keberadaan lembaga yang secara lengkap bernama Naval Medica Research Unit 2 itu. Dia bahkan secara tegas meminta agar lembaga itu segera ditutup.

Dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR 2008 lalu, Departemen Luar Negeri, Departemen Kesehatan, dan Departemen Pertahanan dengan tegas menyatakan NAMRU-2 tidak memberikan manfaat bagi bangsa. Justru berpotensi membahayakan pertahanan negara.

Pada akhir rapat, sebagian besar anggota Komisi I DPR menyatakan kerja sama dengan lembaga itu tidak perlu dilanjutkan. Komisi I memberikan tiga pilihan kepada pemerintah. Dihentikan, dihentikan untuk dievaluasi kembali, atau dievaluasi dan dilanjutkan dengan memperjuangkan persyaratan dalam perjanjian baru.

Namun, hingga kini pemerintah belum mengumumkan secara resmi keputusan akhir tentang keberadaan NAMRU-2 dan staf asing yang sebelumnya diberi kekebalan diplomatik.

Apa yang membuat keberadaan laboratorium kesehatan milik Angkatan Laut milik AS ini dianggap ‘berbahaya’? Siti menyinyalir NAMRU melakukan hal-hal rahasia di tempat yang notabene merupakan aset Depkes.

Entah apa yang sebenarnya terjadi antara Siti dengan NAMRU. Yang jelas, NAMRU bukan barang baru. Lembaga ini bertugas meneliti penyakit menular dan penyakit tropis sejak 1968. Termasuk malaria, muntaber, AIDS, dan flu burung.

Presidium Medical Emergency Rescue Comittee (Mer-C) Joserizal Jurnalis menuding lembaga itu telah menciptakan sejumlah virus baru. Virus itu kemudian disebarkan secara massal di negara kita.

Sehingga dapat menimbulkan morbiditas (penyakit) dan mortalitas (kematian). Pada akhirnya, jika persoalan kesehatan di Indonesia sudah tak mampu diatasi, maka akan datang tawaran bantuan dari pihak luar.

Ia mencontohkan ketika masih bertugas sebagai dokter di puskesmas belasan tahun lalu. Saat itu, penyakit tuberkulosis (TB) masih menyerang sebatas paru-paru. Namun, kini penyakit TB sudah mengalami banyak varian dan menjadi penyakit non-paru, karena juga menyerang persendian.

“Penyakit itu kini bukan hanya mengenai orang miskin lagi. Tapi juga kelompok strata menengah. Ini menimbulkan kecacatan bagi si pengidap dan menyerang usia produktif. Sehingga tenaga pekerja muda bisa melemah,” paparnya.

Jurnalis secara tegas menyatakan bahwa permasalahan Departemen Kesehatan bukan sebatas persoalan kesehatan ibu dan anak, tapi juga keamanan negara. Sebab, pihak asing bisa menggunakan ‘senjata kesehatan’ demi menghancurkan sendi perekonomian Indonesia.

Pengamat intelijen Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Al Chaidar sepakat dengan hal itu. Menurut dia, setiap penetrasi sebuah negara pasti memiliki kepentingan yang sifatnya lethal (mematikan), sehingga negara itu bisa mengontrol negara yang disasarnya.

“Mustahil jika ada laboratorium kedokteran tanpa ada kepentingan politik di belakang itu. AS terkenal dengan kebijakan pengembangan persenjataan kimia dan biologi. Itu alat kontrol AS untuk mengontrol negara yang berpotensi bagi ekonomi AS,” paparnya.

Menurut dia, SBY harus lebih bijak dan jangan mau didikte AS. Sehingga, tidak terkesan memberi peluang bagi kepentingan kapitalistis. “Kalau Menkesnya sudah orang yang pro-AS, maka kita akan terus dimainkan dengan virus-virus yang bisa jadi produk imperialisme,” tegasnya.

Di sisi lain, pengamat intelijen Lembaga Pengembangan Kemandirian Nasional (LPKN) Wawan Purwanto menilai keberadaan NAMRU tidak perlu dicurigai. Bahkan, justru menguntungkan negara. Dari kerja sama yang dilakukan, hasilnya bisa dibagi dua.

“Dari sampel (penelitian) itu tercipta obat dengan produk baru. Kita tidak perlu beli dengan mahal," ujarnya. Yang penting, lanjutnya, adalah pengawasan terhadap lembaga itu. “Bisa angkatan laut, bisa ke marinir, dan panglima TNI yang lakukan. Kalau kontrol bisa dilakukan dengan baik, ya bisa," imbuhnya.

Lalu, apa yang membuat pemerintah belum mengambil sikap atas keberadaan Namru? Yang jelas, Menkes baru memang berencana akan membuka kerja sama lagi dengan lembaga itu. [inilah)

foto : detik.com

Rabu, Oktober 21, 2009

Gempa Membersihkan Padang dari Pelacuran

izisfm – Hilangnya aktifitas pelacuran (prostitusi) di Ranah Minang menjadi salah satu dampak positif gempa di Sumatera Barat. Ternyata, musibah gempa tidak hanya membawa dampak negatif dengan hilangnya nyawa dan kerugian material.

Transaksi pelacuran yang biasanya meramaikan jalan Diponegoro, Padang, pada malam hari kini tidak terlihat lagi. Bahkan sejak 30 September lalu hingga sekarang kondisi Jalan Diponegoro sepi. Padahal sebelum gempa, biasanya, pada malam hari selalu ramai dengan taksi yang putar-putar mencari pemakai jasa kenikmatan haram.

Rudi, seorang pemilik warung kopi di Jalan Diponegoro, terkena imbasnya. Penghasilannya menurun.

Menurut penjelasan Rudi, para pelacur itu banyak yang memutuskan pulang kampung karena takut gempa besar lagi. Terus ada yang kabur ke Pekanbaru, lokasi yang aman dari gempa.

Beberapa hotel yang menjadi pelengkap kegiatan maksiat di kawasan tersebut juga rusak berat. Salah satunya Hotel Dipo, yang seluruh bangunannya hancur dihajar gempa hingga rata dengan tanah. Kemudian Music Cafe Queen yang sebagian gedungnya, di bagian dalam hingga belakang gedung, juga hancur lebur.

Dalam pandangan Islam, musibah datang karena kemaksiatan.

Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syuuraa: 30)

Semoga dengan hilangnya aktifitas prostitusi di Padang, musibah gempa yang menghancurkan tak lagi terulang.

Tapi bagaimana dengan kawasan Mangga Besar, dan sejenisnya di Jakarta, dimana kemaksiatan dan pelacuran tumpek blek tanpa mampu “dibendung”, meski Presiden RI baru terpilih kembali, namun kapan tempat ini bisa ‘bersih’ ya? (voaislam/PurWD/oz)

Rusia,Keajaiban Ayat-ayat Al Quran Muncul di Kulit Bayi

bayi yang terdapat ayat Alquran di tubuhnya

Orangtua dari bayi yang terdapat ayat Alquran di tubuhnya asal Rusia Selatan mengklaim bahwa putra mereka telah ditandai oleh Allah.

Sang ibu, Madina, mengatakan bahwa dia dan suaminya bukan merupakan orang yang taat beragama sampai tulisan-tulisan itu muncul. Madina mengatakan, mereka awalnya tidak memperlihatkan kepada siapa pun mengenai tulisan-tulisan yang tidak bisa dijelaskan itu sampai akhirnya mengungkapkan hal tersebut ke dokter dan imam di desa mereka, Oktober Merah, yang merupakan kawasan dengan pengaruh Muslim yang kuat. Saat ini, si bayi menjadi fokus perhatian orang-orang Muslim di kawasan tempat tinggalnya di Provinsi Dagestan yang berdekatan dengan daerah konflik Chechnya di selatan Rusia. Seorang anggota parlemen lokal, Akhmedpasha Amiralaev, mengatakan bahwa “Bayi laki-laki ini merupakan tanda dari Allah. Allah menggirimkannya ke Dagestan untuk menghentikan pemberontakan dan ketegangan di republik kita.”

Ibu si bayi mengatakan, “Biasanya tanda-tanda itu muncul dua kali seminggu, pada hari Senin dan pada malam antara Kamis dan Jumat. Ali selalu merasa kesakitan ketika itu muncul. Dia menangis dan suhu tubuhnya tinggi. Tidak mungkin menggendongnya ketika itu terjadi. Badannya aktif bergerak, maka kami menempatkan dia di ayunannya. Sedih rasanya ketika melihat dia menderita.” Frase-frase itu, kata Madina, secara teratur bergantian muncul di kulit si bayi.

Seorang imam lokal, Abdulla, mengatakan kepada penduduk bahwa dalam Al Quran dikatakan, sebelum akhir zaman datang, akan muncul orang-orang dengan ayat-ayat kitab suci di tubuh mereka. Dia mengatakan, salah satu tanda yang terbaca berbunyi, “Jangan sembunyikan tanda-tanda ini dari orang-orang.” Kisah bayi dari Dagestan ini juga telah menarik perhatian media Rusia.


Pejabat agama setempat percaya bahwa ini adalah tanda-tanda Kebesaran Allah Yang Mahakuasa. Kepala pusat Muslim Kaukasus Utara Berdyev Ismail menegaskan tanda-tanda tersebut ditujukan kepada orang-orang tidak memiliki keyakinan tentang kebesaran Allah.

Biarkan mereka melihat bahwa tanda-tanda ini tidak disengaja. Ini adalah tanda-tanda kebesaran Allah. Kami, umat Muslim menyadari hal itu. Biarkan skeptis dan ketidak percayaan akan menyadarkannya juga, "ia menegaskan.

Dewan Mufti Rusia melihat pesan ini merupakan keajaiban.Kami menafsirkan tanda-tanda sebagai panggilan untuk orang-orang Muslim di kawasan tempat tinggalnya di Provinsi Dagestan Rusia. Mereka harus bertobat kep

Bayi laki-laki ini merupakan tanda dari Allah

ada Allah atas dosa-dosa mereka dan menyelesaikan konflik perang saudara yang telah melumpuhkan Dagestan dan seluruh Kaukasus, "sebuah pernyataan yang di lansir website resmi mereka.

Sementara itu, para dokter berpikir sebaliknya. Mereka hampir yakin tanda-tanda telah ditulis oleh orangtua Ali .

Lyudmila Luss dari lembaga imunologi Rusia mengatakan bahwa tulisan di badan bayi telah dibuat menggunakan bahan kimiawi.

"Bahan seperti lada dan garam atau obat-obatan yang dapat menyebabkan peradangan pada kulit dan meninggalkan bekas merah dalam bentuk huruf Arab. Kulit kemudian menjadi terkelupas dan meradang ketika membelai atau digosok dengan benda tumpul.

Sejauh ini, keluarga Ali telah menolak untuk pemeriksaan teliti. Sementara itu, media Rusia melaporkan bahwa Ali awalnya didiagnosis dengan penyakit jantung koroner dan serebral spastic kelumpuhan kanak-kanak, tetapi secara berangsur-angsur kelainan tersebut mulai hilang.

Senin, Oktober 19, 2009

Meningkatnya Jumlah Orang Barat di Camp Militer Mujahidin

Washington - Angka orang-orang barat, termasuk Amerika yang pergi ke Afghanistan dan Pakistan untuk mengikuti latihan militer di camp milisi Islam meningkat terus, lapor The Washington Post Ahad sore.


Mengutip dari sumber pejabat kontraterorisme Amerika dan Eropa yang tidak mau disebutkan namanya, koran tersebut menyatakan bahwa aliran orang-orang yang berangkat kesana tidak surut walaupun CIA dalam setahun ini gencar mengkampanyekan pembunuhan para pemimpin Al Qaeda dan Taliban melalui serangan misil dari pesawat tak berawaknya.

Sejak Januari, paling tidak 30 orang Jerman telah melakukan perjalanan ke Pakistan untuk mengikuti pelatihan, kata laporan tersebut, yang mengutip pernyataan dari sumber keamanan Jerman.

Sekitar 10 orang telah kembali lagi ke Jerman tahun ini, menyebabkan kekhawatiran akan rencana serangan baru dengan target Eropa, kata koran tersebut.

Petugas kemanan di Jerman sudah dalam kondisi siaga penuh sejak bulan lalu, ketika sebuah grup yang berafiliasi dengan Taliban dan Al Qaeda mengeluarkan beberapa video yang menyatakan bahwa menyerang target-target di Jerman adalah mutlak dilakukan jika pemerintah Jerman tidak segera membawa pulang tentaranya dari Afghanistan, kata koran tersebut.

Di Afghanistan, terdapat sekitar 3,800 tentara Jerman, Jerman merupakan kontingen NATO terbesar ke-tiga setelah Amerika dan Inggris.

Pejabat Jerman mengatakan, jika para pemimpin Taliban dan Al Qaeda berusaha mengeksploitasi oposisi domestik Jerman agar menentang perang di Afghanistan, tutup Laporan tersebut.

[muslimdaily.net/afp]