Izzatul Islam 107.9 FM

Menebar Dakwah, Merajut ukhuwah.

Sabtu, Oktober 03, 2009

Ketua IMF Dilempar Sepatu, Al Zaidi Jilid II

Islambul - Seorang pemrotes, Kamis (1/10/09) melemparkan sepatu ke ketua IMF (Dana Moneter Internasional) Dominique Strauss-Kahn ketika ia berpidato di hadapan mahasiswa unversitas di kota terbesar Turki, Istanbul.

Pemrotes itu, yang diduga adalah mahasiswa, meneriakan "IMF, Keluar dari Turki!" ketika ia melemparkan sepatu olahraga, yang jatuh dekat ketua IMF itu , kata seorang saksi mata koresponden AFP.

Pemrotes itu segera digiring keluar ruang pertemuan oleh petugas keamanan.

Taktik melemparkan sepatu itu pertama kali digunakan di Irak tahun lalu terhadap Presiden Amerika Serikat George W Bush dan sejak itu terjadi beberapa aksi protes serupa itu. (muslimdaily)

Jumat, Oktober 02, 2009

Bantuan Negara Arab Sangat Dibutuhkan, Dubes Saudi Sampaikan Dukacita Bagi Korban Gempa

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Abdurrahman Muhammad Amin al Khoyat menyampaikan dukacita bagi korban gempa di Sumatera Barat, khususnya Padang.

"Dukacita sedalam-dalamnya dari Raja Abdullah dan Putra Mahkota," kata dia usai melaksanakan salat Jumat dan Ghaib bagi korban gempa bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Masjid Istiqlal, Jumat 2 Oktober 2009

"Pemerintah Saudi akan koordinasi untuk memberikan bantuan apa saja yang diperlukam rakyat Indonesia," kata dia sesuai terjemahan imam Masjid Istiqlal Ali Mustafa Yaqub.

Wakil Presiden Jusuf Kalla menambahkan sejumlah negara-negara sahabat telah memberikan bantuan. Diantara, Jepang, Australia, Norwegia, Singapura. Dukungan bantuan dari negara-negara Arab dan Timur Tengah sangat diharapkan oleh korban gempa di Sumatera Barat dan Jambi.

Perlu diketahui, bantuan negara-negara Arab dan Timur Tengah selama ini terhadap korban gempa di Indonesia merupakan yang terbesar meskipun terkesan lamban. Tak tanggung-tanggung, ketika itu hingga musibah telah berlangsung dua minggu, total sumbangan rakyat Saudi dan pihak kerajaan telah mencapai jumlah yang cukup fantastis, 800 juta dolar AS atau sekitar Rp7,2 triliun (kurs Rp9. 000 per 1 dolar AS). Sumbangan sebesar Rp7,2 triliun dari Arab Saudi tersebut jauh lebih besar dibanding sumbangan dari negara-negara asing termasuk AS sebesar US$ 350 juta.

Yang tidak kalah fantastisnya ketika itu, sumbangan sebesar 800 juta dolar AS atau sekitar Rp. 7,2 triliun dari Arab Saudi itu diberikan dalam bentuk hibah alias tunai. Bukan utang. Berbeda dengan bantuan beberapa negara asing termasuk AS yang berupa pinjaman.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, dana untuk proses rehabilitasi seluruh bangunan dan infrastruktur yang rusak akibat gempa yang mengguncang beberapa daerah di Sumatera diperkirakan mencapai Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun.

"Tiga sampai empat triliun untuk rehabilitasi," ucap JK menanggapi pertanyaan wartawan saat jumpa pers seusai shalat Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta, Jumat (2/10). Ikut hadir menemani Menteri Agama Maftuh Basyuni serta Duta Besar Arab Saudi Abdurahman Moh Amin Al Khayyad.

Namun, kata Wapres, rehabilitasi merupakan tahap kedua yang akan dilakukan pemerintah setelah menyelesaikan tahap pertama, yaitu tanggap darurat. Untuk tahap pertama, pemerintah telah mengucurkan dana Rp 100 miliar. Dana itu untuk menyelamatkan seluruh korban selamat dengan menyuplai logistik baik makanan, obat-obatan, tempat tinggal sementara, dan sebagainya.

"Setelah itu lalu rehabilitasi secepatnya," kata JK.

Takut Tuduhan Terorisme

Kesan lamban bantuan negara-negara Arab terhadap korban gempa biasanya dilatarbelakangi ketakutan mereka terhadap tuduhan keterkaitan dengan kegiatan terorisme.

Keraguan bangsa Arab untuk segera cepat menolong saudaranya sendiri di Indonesia, memang bisa dipahami. Semenjak 11 September yang oleh Amerika Serikat (AS) kemudian dijadikan batu pijakan melakukan ‘perang melawan teroris’ membuat negara-negara Islam ikut-ikutan kena getah. Apalagi, AS dengan seenaknya saja mengaitkan apapun dana yang diberikan Timur Tengah.

Pengawasan ketat terhadap aliran dana dari Timur Tenggah di saat kompanye anti-terorisme membuat sumbangan dari masyarakat Arab terkesan lamban. Hal ini membuat masyarakat Arab lebih menghindari masalah yang dapat muncul akibat dana ke luar negeri, termasuk memberikan sumbangan bagi korban bencana di Asia Selatan.

Sudah menjadi rahasia umum, dana-dana Timur Tengah yang dulunya bisa dengan mudah mengucur di Indonesia untuk keperluan dakwah dan pembangunan masjid atau pesantren sudah lama berhenti.

Namun spontanitas negara Arab terhadap korban tsunami di Indonesia beberapa saat lalu diharapkan bisa kembali menyatukan rasa kemanusiaan mereka pada saudara-saudara seiman tak peduli sekejam apapun kritikan pers Barat dan tuduhan Amerika. (muslimdaily/bbs)

Kamis, Oktober 01, 2009

KH. Didin: Seluruh Bangsa Harus Istighfar Atas Terjadinya Gempa di Indonesia

Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), KH Didin Hafiduddin, mengimbau para pemimpin dan tokoh nasional agar memprakarsai kegiatan "istighfar" atau doa bersama nasional sebagai bagian dari upaya pencegahan bencana alam gempa bumi yang sering melanda Indonesia, termasuk di Sumatera Barat.


"Dari pendekatan ilmiah, bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, karena wilayah geografis Indonesia berada di perbatasan lempeng bumi yang memungkinkan bergerak. Sedangkan dari pendekatan agama, bencana alam ini merupakan peringatan dari Allah yang harus disikapi dengan cara banyak mendekatkan diri Allah," kata Didin Hafiduddin, Kamis (1/10).

Menurut Didin, dari pendekatan agama Islam, penanggulangan dan pencegahan yang harus dilakukan yakni melakukan "istighfar" nasional serta meningkatkan solidaritas dan empati terhadap korban bencana alam.

Kegiatan "istighfar" nasional tersebut, kata dia, hendaknya digagas dan diprakarsai oleh pemimpin dan tokoh nasional dengan cara mengucapkan cara mengucapkan lafal "istighfar" bersama-sama oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Kegiatan tersebut hendaknya tidak dilakukan hanya sekali saja, tapi dilakukan berulang-ulang dalam setiap kesempatan.

Mantan Rektor Universitas Ibnu Khaldun Bogor ini juga mengingatkan, agar para pemimpin dan tokoh nasional meningkatkan koreksi diri dan dalam menjalankan tugasnya lebih berorientasi untuk kepentingan masyarakat.

Ia juga meminta kepada masyarakat elit untuk hidup lebih sederhana dan menyedekahkan sebagian kekayaannya untuk masyarakat miskin, sebagai kepedulian dan empati.

Menurut dia, lembaga BAZNAS yang dipimpinnya, segera menyalurkan bantuan sekitar Rp1 miliar dalam bentuk makanan dan relawan kesehatan untuk korban bencana gempa di Sumatera Barat, pada Kamis ini.

Bantuan tersebut berupa bahan makanan cepat saji seperti mie instan, ikan sarden, telur serta tim dokter dari BAZNAS.

Gempa bumi di Sumatera Barat terjadi di Kabupaten Pariaman, pada Rabu (30/9) pukul 17.16 WIB dengan kekuatan 7,6 Skala Richter (SR) yang getarannya dirasakan sampai ke Singapura dan Malaysia.

Akibat gempa tersebut ribuan bangunan di Kota Padang dan sekitarnya hancur dan rusak dan korban jiwa untuk sementara diperkirakan sekitar 75 orang.

Pada Kamis pagi, terjadi dua kali gempa dilokasi berbeda yakni Provinsi Jambi dan Provinsi Sulawesi Utara. Di Jambi gempa berkekuatan 7,0 SR di Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, pukul 08.52 WIB dan getarannya terasa sampai ke Bengkulu dan Batam. Kemudian gempa di Sulawesi Utara terjadi di Melonguane berkekuatan 5,5 SR pukul 08.31 WIB. (muslimdaily)

Korban Meninggal Gempa di Padang Sudah Lebih Dari 500 Orang











Jumlah korban jiwa akibat Gempa 7,6 SR di enam Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat, 30 September kemarin mencapai 529 jiwa. Sebagian besar dari korban tersebut berdomisili di Kota Padang.

Menurut petugas pos Gempa Padang, Departemen Sosial di kota tersebut tercatat sebanyak 376 orang meninggal. Sementara korban yang lain tersebar di lima kabupaten lain yang terimbas gempa di Sumatera Barat.

Korban luka berat secara total di enam kabupaten di Sumatera Barat tercatat sebanyak 105 orang. "Kalau kerusakan bangunan kami belum bisa memperkirakan," ujar Tukiyo Bisri, petugas piket Pos Depsos.

Menurut Kepala Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan, sebanyak 7 sampai 8 ton obat-obatan sudah dikirimkan Depkes kesana. Disamping itu, dikirimkan juga 8 tom makanan bayi, 630 kantung mayat, dan sejumlah besar tenda dan tikar.

Ratusan dokter spesialis juga didatangkan ke Sumatera Barat. Sejauh ini, Depkes telah mendaftar sebanyak 200 dokter yang datang dari Jakarta, Palembang, dan Makassar. (muslimdaily)

Jenazah Aji dan Urwah Telah Diserahkan Kepada Keluarga


JENAZAH AJI - FOTO: INILAH.COM

Jenazah Aji dan Urwah siang ini dipastikan telah dijemput dan dibawa pulang oleh keluarganya masing-masing dari RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2009).

Jenazah tersangka teroris Ario Sudarso alias Aji diambil pihak keluarga dari Rumah Sakit Polri Soekamto, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Jenazah dibawa sekitar pukul 12.50 WIB menggunakan ambulans dan dikawal mobil polisi.

Pengacara dari Tim Pembela Muslim Muhammad Kurniawan membenarkan jenazah yang sudah dimasukkan ke mobil ambulans itu adalah Aji.

"Iya ini jenazah Aji akan dibawa ke Purbalingga," kata Kurniawan sebelum meninggalkan RS Polri, Kamis (1/10/2009).

Semalam, keluarga Urwah, Aji, dan Susilo berangkat secara terpisah.

Keberangkatan Keluarga Susilo didampingi oleh kuasa hukum dari TPM Anies Prijo, S.H. Sementara itu dari keluarga Urwah dan Aji didampingi kuasa hukum dari ISAC, Muhammad Kurniawan dan Endro Sudarsono.

Jenazah empat korban meninggal akibat serbuan Densus 88 di desa Kepuhsari, Mojosongo, Solo tersebut sedianya akan diserahkan secara bersamaan Kamis (1/10) siang ini kepada keluarga.

Namun, dikarenakan keluarga Susilo hingga siang ini dikabarkan belum sampai di RS Polri Kramat Jati, maka yang diserahkan terlebih dahulu jenazah Urwah dan Aji. Sementara jenazah Susilo masih berada di rumah sakit.

Jenazah Noordin

Sementara itu, dua istri Noordin M Top, yaitu Arina dari Cilacap dan Rahmah Rusdi dari Johor, siang ini sama-sama berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (1/10/2009).

Keduanya dijadwalkan melihat suaminya. Rencananya Rahmah akan langsung memboyong jenazah mendiang suaminya ke Tanah Kelahiran di Johor, Malaysia dengan berkoordinasi dengan jadwal pesawat.

Arina tiba terlebih dulu ke RS Polri pada pukul 08.20 WIB tadi pagi. Adapun Rahmah baru tiba ke RS Polri sekira pukul 13.20 WIB. Rahmah datang ke Indonesia dengan didampingi kakaknya, Yahya M Top, dan tiga polisi Malaysia.

(muslimdaily)

Gempa 7,6 SR di Sumbar Selain Bumi Minang dan Ambacang, Hotel Mariani Juga Hancur


Padang - Hotel-hotel di Kota Padang menjadi korban dahsyatnya gempa 7,6 SR yang terjadi di Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (30/9/2009). Selain hotel Bumi Minang dan Ambacang yang ambruk, hotel Mariani juga luluh lantak.

Pemantauan detikcom, Kamis (1/10/2009), hotel Mariani mengalami kerusakan sangat parah di bagian belakang dan samping. Meski tidak seberat luluh lantaknya Hotel Bumi Minang dan Ambacang, namun bangunan hotel Mariani ini sudah tidak bisa digunakan lagi.

Tiga hotel yang luluh lantak ini terletak berdekatan dan berada di Jalan Bundo Kandung. Diperkirakan banyak korban yang tertimbun puing-puing reruntuhan.

Hingga pukul 13.40 WIB, proses evakuasi di tiga hotel itu masih terus dilakukan oleh TNI, Polri, Tim SAR dan relawan. Namun, peralatan berat yang didatangkan sangat terbatas. Saat ini, alat berat masih digunakan di Hotel Mariani.

Di Hotel Ambacang, menurut salah seorang karyawannya, diperkirakan ada sekitar 100-200 orang yang tertimbun di puing bangunan. "Tadi malam sudah ada beberapa orang yang sudah dievakuasi," kata dia.

Sedangkan di Hotel Bumi Minang, sejumlah orang juga diperkirakan terperangkap. Namun, belum ada yang bisa memastikan berapa orang yang terperangkap di hotel bintang empat itu.

(asy/nrl)